Jumlah jemaah haji yang telah meninggal dunia hingga saat ini mencapai 21 orang, menurut Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir pada hari ke-15 operasional penyelenggaraan ibadah haji. Pada tahun sebelumnya, jumlah kematian jemaah haji mencapai 89 orang pada hari terakhir operasional penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam rapat koordinasi dengan Menteri PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Dante mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar jumlah kematian tidak semakin meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan tenaga kesehatan di Tanah Suci. Saat ini, terdapat 1.917 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, dan perawat, yang akan membantu jemaah haji dan memberikan pengobatan. Di masa depan, tenaga psikolog dan psikiater juga akan disediakan sebagai tambahan atau penguatan medis.
Dante menjelaskan bahwa kehadiran tenaga medis dan petugas kesehatan sangat diperlukan karena jumlah jemaah haji lansia pada tahun ini adalah yang tertinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan batas usia yang diberlakukan oleh Arab Saudi selama pandemi Covid-19. Selama pandemi, jemaah yang pergi ke Arab Saudi dibatasi maksimal berusia 65 tahun. Seiring dengan itu, jemaah haji lansia yang seharusnya berangkat pada tahun-tahun tersebut harus menunda keberangkatannya.
Dante juga menyebutkan bahwa jumlah jemaah lansia berusia 60 tahun ke atas mencapai 66.943 atau 45,7 persen dari kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023. Beberapa penyakit yang telah teridentifikasi pada jemaah lansia tersebut antara lain penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan penyakit paru-paru.
Tenaga kesehatan ini juga harus siap menghadapi kondisi cuaca yang panas di Arab Saudi, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Saat jemaah berada di Arafah, suhu diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius. Risiko kesehatan dianggap semakin meningkat karena peningkatan jumlah jemaah lansia tahun ini dan kondisi iklim yang semakin ekstrem.
Saat ini, jemaah haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap dari Mekkah menuju Madinah untuk melaksanakan umrah setelah melaksanakan shalat 40 waktu (arbain) berturut-turut di Madinah. Hingga saat ini, sejumlah jemaah telah diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah, dan jemaah yang tiba di Madinah mencapai 81.198 orang atau 211 kelompok terbang.