Dikutip dari NU Online, Rasulullah SAW pernah memberikan ciri-ciri orang yang menjalankan haji yang mabrur. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?” Rasulullah menjawab, “Memberikan makanan dan menyebarkan kedamaian.” (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya).
Meskipun hadis ini dianggap kontroversial oleh Abu Hatim dalam kitab Ilal ibn Hatim, terdapat riwayat lain yang juga menegaskan hal ini dan memiliki banyak syawahid. Bahkan Al-Hakim dalam kitab Mustadrak-nya memandangnya sebagai hadis yang sahih dalam sanadnya, meskipun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hal ini seperti yang dikutip oleh Imam Badrudin Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya melalui situs NU.
Rasulullah SAW juga ditanya tentang haji yang mabrur, beliau menjawab, “Memberikan makanan dan berkata-kata dengan santun.” Al-Hakim menyatakan bahwa hadis ini memiliki sanad yang sahih, meskipun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Berdasarkan kedua hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga ciri dari haji yang mabrur menurut Rasulullah SAW. Pertama, berkata-kata dengan santun (thayyibul kalam). Kedua, menyebarkan kedamaian (ifsya’us salam). Dan ketiga, memiliki kepedulian sosial dengan memberi makan kepada orang yang lapar (ith‘amut tha‘am).
Dari ciri-ciri ini, dapat dipahami bahwa haji yang mabrur tidak hanya memberikan manfaat bagi individu yang melakukannya, tetapi juga dirasakan oleh lingkungan sekitarnya. Semoga Anda atau anggota keluarga yang melaksanakan ibadah haji pada tahun ini mendapatkan predikat haji yang mabrur. Aamiin. Wallahu’alam.