https://wahdah.or.id/antara-cinta-rasul-dan-maulid-nabi/
Artikel ini membahas pentingnya cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam Islam. Rasulullah mengajarkan bahwa iman seseorang tidak sempurna sampai dia mencintai Nabi lebih dari segala yang lain. Namun, artikel juga menyoroti peringatan Maulid Nabi dan kontroversi di sekitarnya.
Dalam sejarah, peringatan Maulid Nabi pertama kali muncul karena motif politis oleh Bani Fathimiyyah. Mereka menggunakan perayaan ini untuk mendukung kekuasaan mereka dan mempromosikan mazhab Bathiniyyah yang menyimpang.
Banyak ulama yang menentang peringatan Maulid Nabi karena tidak ada dasar langsung dari Rasulullah untuk itu. Beberapa ulama menganggapnya sebagai bid’ah hasanah (inovasi baik), sementara yang lain menganggapnya sebagai bid’ah sesat.
Artikel juga membahas argumen yang digunakan oleh pendukung peringatan Maulid, seperti perumpamaan dengan puasa Asyura atau puasa Senin sebagai hari kelahiran Rasulullah. Namun, artikel mengklaim bahwa argumen ini tidak kuat karena tidak ada bukti langsung dari Rasulullah untuk peringatan tersebut.
Artikel menekankan bahwa cinta kepada Rasulullah seharusnya dinyatakan dengan mengikuti sunnah beliau, bukan dengan peringatan Maulid yang dianggap sebagai tindakan bid’ah. Itu juga mengingatkan bahwa mengenal sosok Rasulullah seharusnya tidak dibatasi oleh waktu tertentu dan seharusnya dilakukan sepanjang waktu dengan mempelajari sirah, biografi, dan sunnah beliau.
Artikel ini mengajak pembaca untuk lebih memahami dan mencintai Rasulullah dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.
Baca Artikel lengkap mengenai Maulid Nabi disini
https://wahdah.or.id/antara-cinta-rasul-dan-maulid-nabi/